Cerpenis Hm...Hm...

AKU DAN KAMU HANYA SAHABAT

Aku berkhayal bahwa aku mengenalmu. Aku berani bicara jujur padamu bahwa aku mengagumimu. Kau kubilang manis karena kau menarik hatiku. Sejak mengenalmu beberapa tahun lalu aku tahu kamumemberi arti yang berbeda dalam kehidupanku. Kamu tampak spesial tapi tak menjadikanmu exclusive. Saat itu, saat ini, hanya rasa kagum tak berlebih. Tapi hari ini berbeda, aku merasakan gejolak aneh dalam pikiranku yang melayang mengingatmu. Aku mengenalmu, aku menatap matamu bahkan kamu membalas senyumku. UGH! Hatiku terpanah dan rasanya aku lumer dalam pandangan matamu yang teduh. Apa aku terlalu serakah mengkhayalkan dirimu yang ku tak tahu apa kamu mengenalku atau tidak?! Hu...hu... ironis! Aku hanya tahu namamu sekilas... orang-orang menyapamu akrab denagn panggilan itu, hanya namamu yang terus terngiang di kepalaku mungkin juga di hatiku, kini.
Oh, hari yang indah, aku tahu sifatmu yang gampang kikuk dan membuatmu bernilai tambah dalam mataku. Benar-benar so sweet...
Aku ini pemimpi, hanya berani berkhayal karena kutahu pasti bahwa kamu sudah ada yang memiliki... hanya ini yang bisa kuperbuat untuk melepas jauh dari anganku... menulis tentangmu yang bahkan tak pernah lagi kutemui dirimu dalam keseharianku...
”Aku suka padamu...,” ucapku penuh malu sambil tertunduk dan meremas komik yang baru saja kusewa. Kau terkejut tak karuan dan bingung harus bilang apa.
”Aku... sudah punya pacar...,” akhirnya setelah terdiam sesaat kau berujar dengan hati-hati.